Minggu, 22 Oktober 2017

cerita rakyat

Pengertian dan Ciri-Ciri Cerita Rakyat

 Indra Saputra

4 tahun yang lalu

Iklan

1. Pengertian cerita rakyat

Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.

2. Ciri-ciri Cerita rakyat

Disampaikan turun-temurun.Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnyaKaya nilai-nilai luhurBersifat tradisionalMemiliki banyak versi dan variasiMempunyai bentuk – bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya.Bersifat anonim, artinya nama pengarang tidak ada.Berkembang dari mulut ke mulut.Cerita rakyat disampaikan secara lisan.

hikayat

Pengertian Hikayat, Ciri, Unsur, Jenis dan Contohnya

Sumberpengertian.com

7 months ago

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia terdapat banyak sekali jenis  sastra atau prosa yang kita ketahui. Salah satu jenis prosa adalah Hikayat. Pada artikel ini mimin akan menjelaskan pengertian Hikayat dan Contohnya 🙂

Pengertian Hikayat

Menurut Wikipedia, Pengertian Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng.

Pada umumnya hikayat bercerita tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.

Hikayat merupakan istilah yang berasal dari Arab yakni dari kata “Haka” yang artinya bercerita atau menceritakan.

Fungsi Hikayat

Umumnya hikayat memiliki fungsi sebagai pembangkit semangat, penghibur atau pelipur lara, atau hanya untuk meramaikan suatu acara atau pesta.

Baca juga : Pengertian Teks Narasi, Jenis, Ciri, Tujuan dan Langkah Pembuatannya


Ciri-ciri Hikayat

Salah satu bentuk sastra prosa yang dikenal dengan Hikayat ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Anonim

Anonim artinya pengarang dari hikayat umunya tidak dikenal.

Istana Sentris

Menceritakan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana/ kerajaan atau pusat ceritanya berada didalam lingkungan istana.

Bersifat Statis

Bersifat statis maksudnya tetap atau tidak banyak terjadi perubahan.

Bersifat Komunal

Bersifat komunal artinya menjadi milik masyarakat.

Menggunakan Bahasa Klise

Menggunakan bahasa yang diulang-ulang

Bersifat Tradisional

Hikayat bersifat tradisional atau Meneruskan budaya/ tradisi/ kebiasaan yang dianggap baik.

Bersifat Didaktis

Bersifat didaktis atau mendidik baik Didaktis secara moral maupun didaktis secara religi.

Menceritakan Kisah Universal Manusia

Hikayat menceritakan kisah secara universal seperti peperangan antara yang baik dengan yang buruk, dan dimenangkan oleh yang baik.

Magis

Cerita hikayat umumnya bersifat magis. Pengarang akan membawa pembaca ke dunia khayal imajinasi yang serba indah.

Unsur Hikayat

Hikayat memiliki beberapa unsur yang harus dipenuhi yakni :

Tema

Tema merupakan ide atau gagasan yang mendasari sebuah cerita.

Latar

Latar ialah tempat, waktu, dan suasana yang digambarkan dalam suatu cerita hikayat.

Alur

Alur merupakan jalinan peristiwa dalam sebuah cerita yang terjadi dalam hikayat.

Amanat

Pengertian amanat adala suatu pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui sebuah cerita.

Tokoh

Tokoh adalah pemeran di dalam cerita, pemeran ini baik sebagai pemeran utama maupun pemeran pendukung. Penokohan sendiri merupakan penggambaran watak seorang tokoh.

Sudut pandang

Sudut pandang adalah pusat pengisahan darimana suatu cerita dikisahkan oleh si pencerita.

Gaya

Gaya sangat berhubungan dengan bagaimana si penulis menyajikan suatu cerita dengan menggunakan bahasa dan unsur-unsur keindahan lainnya.

Baca juga : Pengertian Yurisprudensi Menurut Para Ahli


Jenis-jenis Hikayat

Hikayat terbagi kedalam beberapa jenis baik dari isinya maupun dari asal daerahnya.

Jenis Hikayat berdasarkan Isinya

Dari Isinya hikayat terbagi ke dalam :

Cerita RakyatEpos IndiaCerita dari JawaCerita-cerita IslamSejarah dan BiografiCerita berbingkat

Jenis Hikayat Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalanya hikayat terbagi kedalam beberapa jenis yakni :

Melayu AsliContoh Hikayat Melayu Asli :Hikayat Hang Tuah (bercampur unsur islam)Hikayat Si Miskin (bercampur unsur islam)Hikayat Indera BangsawanHikayat Malim Deman

Pengaruh Jawa

Contoh Hikayat yang memiliki pengaruh Jawa :

Hikayat Panji SemirangHikayat Cekel Weneng PatiHikayat Indera Jaya (dari cerita Anglingdarma)

Pengaruh Hindu (India)

Contoh Hikayat pengaruh India :

Hikayat Sri Rama (dari cerita Ramayana)Hikayat Perang Pandhawa (dari cerita Mahabarata)Hikayat Sang Boma (dari cerita Mahabarata)Hikayat Bayan Budiman

Pengaruh Arab-Persia

Contoh Hikayat Pengaruh Arab-Persia

Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan Islam)Hikayat BachtiarHikayat Seribu Satu Malam

Contoh Hikayat

Hikayat Abu Nawas – Ibu Sejati

Kisah ini mirip dengan kejadian pada masa Nabi Sulaiman ketika masih muda.

Entah sudah berapa hari kasus seorang bayi yang diakui oleh dua orang ibu yang sama-sama ingin memiliki anak. Hakim rupanya mengalami kesulitan memutuskan dan menentukan perempuan yang mana sebenarnya yang menjadi ibu bayi itu.

Karena kasus berlarut-larut, maka terpaksa hakim menghadap Baginda Raja untuk minta bantuan. Baginda pun turun tangan. Baginda memakai taktik rayuan. Baginda berpendapat mungkin dengan cara-cara yang amat halus salah satu, wanita itu ada yang mau mengalah. Tetapi kebijaksanaan Baginda Raja Harun Al Rasyid justru membuat kedua perempuan makin mati-matian saling mengaku bahwa bayi itu adalah anaknya. Baginda berputus asa.

Mengingat tak ada cara-cara lain lagi yang bisa diterapkan Baginda memanggil Abu Nawas. Abu Nawas hadir menggantikan hakim. Abu Nawas tidak mau menjatuhkan putusan pada hari itu melainkan menunda sampai hari berikutnya. Semua yang hadir yakin Abu Nawas pasti sedang mencari akal seperti yang biasa dilakukan. Padahal penundaan itu hanya disebabkan algojo tidak ada di tempat.

Keesokan hari sidang pengadilan diteruskan lagi. Abu Nawas memanggrl algojo dengan pedang di tangan. Abu Nawas memerintahkan agar bayi itu diletakkan di atas meja.

“Apa yang akan kau perbuat terhadap bayi itu?” kata kedua perempuan itu saling memandang. Kemudian Abu Nawas melanjutkan dialog.

“Sebelum saya mengambil tindakan apakah salah satu dari kalian bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada yang memang berhak memilikinya?”

“Tidak, bayi itu adalah anakku.” kata kedua perempuan itu serentak.

“Baiklah, kalau kalian memang sungguh-sungguh sama menginginkan bayi itu dan tidak ada yang mau mengalah maka saya terpaksa membelah bayi itu menjadi dua sama rata.” kata Abu Nawas mengancam.

Perempuan pertama girang bukan kepalang, sedangkan perempuan kedua menjerit-jerit histeris.

“Jangan, tolongjangan dibelah bayi itu. Biarlah aku rela bayi itu seutuhnya diserahkan kepada perempuan itu.” kata perempuan kedua. Abu Nawas tersenyum lega. Sekarang topeng mereka sudah terbuka. Abu Nawas segera mengambil bayi itu dan langsurig menyerahkan kepada perempuan kedua.

Abu Nawas minta agar perempuan pertama dihukum sesuai dengan perbuatannya. Karena tak ada ibu yang tega menyaksikan anaknya disembelih. Apalagi di depan mata. Baginda Raja merasa puas terhadap keputusan Abu Nawas. Dan .sebagai rasa terima kasih, Baginda menawari Abu Nawas menjadi penasehat hakim kerajaan. Tetapi Abu Nawas menolak. la lebih senang menjadi rakyat biasa.


Demikian informasi tentang pengertian hikayat lengkap dengan unsur, ciri-ciri, jenis, serta contohnya. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat baik bagi pembaca maupun bagi penulis.

Senin, 16 Oktober 2017

macam macam paragraf

Macam-Macam Paragraf

Berdasarkan Letak Kalimat Utama :

1. Paragraf deduktif

Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu.Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.
Keterangan :Kalimat yang tercetak miring sebagai pokok pikiran sedangkan yang lain sebagai penjelas.

2. Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik

Contoh :

Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.

3. Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.
Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.

Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

Berdasarkan Tujuannya :

1. Paragraf Narasi ( Menceritakan )

Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.

Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.

Contoh Paragraf Narasi :

Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

2. Paragraf Deskripsi ( Menggambarkan )

Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.
Contoh Paragraf Deskripsi :

Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

3. Paragraf Persuasi ( Mengajak )

Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.

Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.

Contoh Paragraf Persuasi :

Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu.

4. Paragraf Argumentasi ( Pendapat )

Paragraf Argumentasi adalah sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca.

Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.

Contoh Paragraf Argumentasi :

Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

5. Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )

Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi, atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.

Ciri-cirinya: biasanya terdapat kata "adalah" dan merupakan informasi.

Contoh Paragraf Eksposisi :

Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.

Berdasarkan Pola Pengembangannya :

a.Pola umum-khusus

Pola ini diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum dengan ditandai kata banyak, umumnya kemudian dijelaskan dengan rincian - rincian.

b.Pola khusus-umum

Pola ini merupakan kebalikan dari pola umum-khusus yaitu diawali dengan rincian - rincian dan diakhiri pernyataan yang bersifat umum.

c.Pola definisi luas

Pola ini digunakan sebagai usaha penulis untuk memberkan keterangan atau arti terhadap sebuah kata atau suatu hal.

d.Pola proses

Pola ini merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa.

e.Pola sebab-akibat

Pola ini dilakukan dengan mencantumkan sebab-sebab suatu hal terjadi dan diikuti dengan akibat yang ditimbulkan oleh sebab-sebab tersebut.

f.Pola ilustrasi

Pola ini dilakukan ketka ditemukan sebuah gagasan yang masih terlalu umum sehingga dibutuhkan ilustrasi-ilustrasi yang bersifat konkret.

g.Pola pertentangan dan perbandingan

Pola pertentangan digunakan ketka kita membahas suatu persoalan dengan cara mengontraskan dengan masalah lain, sedangkan pola perbandingan digunakan ketika membahas dua hal atau objek berdasarkan persamaan dan perbedaan-perbedaannya.

h.Pola analisis

Pola ini digunakan ketika menjelaskan suatu hal atau gagasan yang sifatnya umum ke dalam perincian-perincian yang logis dan analitis.

i.Pola klasifikasi

Pola ini digunakan untuk mengelompokkan hal, peristiwa, atau benda yang dianggap memiliki kesamaan-kesamaan tertentu.

j.Pola seleksi

Pola ini dilakukan dengan cara memilih perbagian dengan didasarkan atas fungsi, kondisi, atau bentuknya.

k.Pola titik pandang

Pola ini dilakukan dengan cara melihat kedudukan pengarang dalam menceritakan atau melihat sesuatu.

l.Pola dramatis

Pola ini dilakukan dengan cara penceritaan tidak langsung atau melalui dialog-dialog.

m.Analogi

Pola ini dilakukan dengan membandingkan dua benda yang banyak kesamaan sifatnya.

n.Generalisasi

Pola ini dilakukan dengan cara menarik sebuah kesimpulan umum dari beberapa data yang dimiliki.

laporan hasil observasi

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi ialah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi), teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Menggambarkan ciri, bentuk atau sifat umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan atau peristiwa yang terjadi di dalam semesta kita, teks hasil observasi bersifat faktual atau berdasarkan fakta yang ada.

Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Mengatasi suatu persoalan.Menemukan teknik atau cara terbaru.Mengambil keputusan yang lebih efektif.Melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.Mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam pengematan.Sarana untuk pendokumentasian.Sebagai sumber informasi terpercaya.

Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

Bersifat objektif, global, universal.Objek yang akan dibicarakan/dibahas ialah objek tunggal.Ditulis secara lengkap dan sempurna.Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.

Sifat Teks laporan Hasil Observasi

Bersifat Informatif,Bersifat Komunikatif,Bersifat Objektif,

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Terdapat 2 struktur utama yang membantu teks laporan hasil observasi sehingga menjadi satu kesatuan, struktur teksnya yaitu:

Pernyataan umum (klasifikasi) merupakan pembuka atau pengantar mengenai hal yang dilaporkan, ditahap ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia bisa diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.Anggota/aspek yang dilaporkan merupakan bahasan atau rincian tentang objek yang diamati.

Struktur lain dari teks laporan observasi yaitu:

Definisi umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas didalam teks.Definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf “penjelasan rinci”.Definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.Penutup merupakan bagian rincian akhir dari teks.

Kaidah Kabahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Ciri bahasa atau kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks ini yaitu:

Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.Menggunakan verba relasional seperti: ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut dan lain-lain.Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku seperti: bertelur, membuat, hidup, makan, tidur dan sebagainya.Menggunakan kata penghubung yang menyatakan tambahan (dan, serta) perbedaan (berbeda dengan), persamaan (sebagaimana, seperti halnya), pertentangan ( tetapi, sedangkan, namun), pilihan (atau).Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.Menggunakan kata keilmuwan atau teknis seperti: herbivora, degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia dan lain-lain.

Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Adapun langkah-langkah diantaranya yaitu:

Membuat judul laporan sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.Membuat kerangka teks yang condong ke pembuatan gagasan utama sesuai dengan hasil pengamatan.Menyusun teks berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat, diawali dengan paragraf pernyataan umum lalu ke bagian isi, setelah membuat klasifikasi secara umum, langkah berikutny yaitu menjabarkan klasifikasi tersebut berdasarkan hasil pengamatan.Meneliti kembali hasil penulisan teks, jika ada kalimat janggal atau salah penulisan, segera perbaiki kembali.

Nah kalian juga harus memenuhi syarat atau kriteria teks laporan hasil observasi agar dianggap baik dan benar serta ideal, berikut ini syaratnya:

Mempunyai susunan struktur teks yang urut dan lengkap.Dalam struktur teks tidak mempunyai kesimpulan/penutup.Di dalam teks tidak ada opini dari penulis.Teks menjelaskan sebuah informasi berdasarkan fakta.

eksposisi

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisanyang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.

Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah beritadi koran dan petunjuk penggunaan.

Contoh topik:

Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainyaSuatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian

Contoh urutan analisis:

Urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu memberi penjelasan tentang bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwaUrutan fungsionalUrutan atau analisis sebab akibatAnalisis perbandingan

Langkah-langkah penulisan:

Menentukan temaMenentukan tujuan karanganMemilih data yang sesuai dengan temaMembuat kerangka karanganMengembangkan kerangka menjadi karangan

Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses Pola pengembangan karangan eksposisi bisa bermacam-macam, di antaranya pola pengembangan proses. Paragraf proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan bagaimana bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu (membuat hal ini), bagaimana barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi. Berikut langkah penulisannya :

Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh.Membagi perincian atas tahap tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis.